Sejarah UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3
(tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi,
(2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor
68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang
resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas
Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2
tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian
diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan
diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24
November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/
1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah
fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari
Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan
demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat
fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai
Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas
Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang
sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan
Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan
Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah
dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor
022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada
tahun 1980 dibuka pula Fakultas
Pertanian, kemudian menyusul Fakultas
Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan
jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada.
Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah
Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata
Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964-
1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat
itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk
dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi,
penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan
kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM
menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar
sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah
tersedia tiga buah kampus: Kampus
I di Jalan Bandung No. 1, Kampus
II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus
III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan
kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen
dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau
Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi
lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini
Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi
alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator
Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM
tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan
tinggi masa depan.
Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah
Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut
serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan
"membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa
Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar